Kamis, 09 Februari 2012

The Angel of My Life

Wanita itu, wanita yang penuh senyuman. Wanita yang selalu tegar menghadapi segala hal. Wanita yang tangguh dalam mengerjakan pekerjaannya.Wanita yang penuh harapan. Harapan yang semua diberikan untuk buah hatinya. Harapan agar kelak buah jantungnya sukses, agar kelak ia dapat melihatnya punya kehidupan yang lebih baik lagi. Seluruh hidupnya ia berikan untuk kita. Untuk kebahagiaan kita...

Momma.

Mom, thanks for feeding me when I was a child
Mom, thanks for teaching me how to walk
Mom, thanks for teaching me how to talk
Mom, thanks for buying sweet things for me
Mom, thanks for cooking my favorite foods.
Mom, thanks for singing me a lullaby everynight before I went to sleep.
Mom, thanks for holding my hand when I was scared
Mom, thanks for hugging me and telling me everything is gonna be okay when you know it's not
Mom, thanks for kissing me and telling me how much you love me when I cried
Mom, thanks for everything mom. I can't even mention all the things because it's too much to say.

Mom, I love you so much. Despite all bad things I have ever done, bad words that have ever come out of my mouth.

Mom, you are the best thing I have ever had.

& if you grow older

and you need me to feed you, to listen to your stories, to cook your favorite foods, to hold your hand, to kiss you when you're afraid, to hug and sing you a lullaby everynight, to be there when you need me, I will always do although all those things are never worth the things you have done to me.


 Mom, Thanks for giving me a birth. Thanks for giving me your life & Thanks GOD for sending me the angel of my life. 


Jumat, 30 Desember 2011

Hey!

So yea hey it's been forever since the last time I wrote shit on here but yea my life has been gooiiing crazy I mean like REAL crazy. I've got more stuffs to do. Things like I had NEVER done before and it is sure amazing. I got to learn new things which is interesting. I had this stage show drama which was FANTASTIC. Well, I heard how fantastic it was from the audiences though. They didn't expect I would pull it off! Well neither did I? I just know that I did my best and about I had to put my anxiety under control! Oh, haven't even told ya that it was a SINderella story that was shown. It wasn't like the same exact disney Cinderella you usually hear and see. It's SINderella! Notice the difference? I suppose you are getting the point now :P Well yea, the Sinderella is definietley not a Damsel in disteress anymore! This Sinderella is the moderen one instead and she hates her stepsisters. Unlike Cinderella who most likely hides her hatred feeling for her stepsisters, Sinderella tends to be more cocky! Likewise, her stepsisters (as always) :P but then, her stepsiters are even better than Sinderella. Now you are getting the main point! YUP! Sinderella is the bad guy :P Wellllllll then, she killed me :O (Yes, anyways I'm Ruth, her elder step sister) Suprising? Ain't it? :)) It's not without the hard work of the scriptwriters, director, and also all of the crews :)! It was a SUPERB stage show I'm honored!

It is just one amazing stuff I have done this year. Frankly, this is the best year, ever. Memories were made. I know it obviously definietly not ONLY about those sweet, loveydovey memories but tough memories thou! I mean, I'm happy that I've passed tough times so I now have something to learn from. That's what life means!

OOOOOOOOOOH, another great thing, my family is coming over this December which is AMAZIIIIING. I had not seen my brother and cousins for like FOREVER but ugh they're going back on the fifth - January :[ Which is mhmmmm one week ahead! Sad sad sad. I'm looking forward for the next meeting :)! I've spent most of my days with them. Fortunately, I'm having my days off within two weeks ahead so yea!

Merry Xmas to everyone who celebrates tho :P And happy new year in advance!! Welllllll, SAM IS A BIRTHDAY BABY GIRL THIS MONTH =)) HAPPY BDAY MY BABYGIRL <3333

Ugh anyways, I'm sad to face the truth that I will have to let go of 2011 SOON! I mean like WOW this year has been the best year for the past 18 years of my life! I mean, wow, bunch of memories I sure as hell will miss 2011 A LOT!!
I'd love to write all memories in 2011 but it will take like FOREVER haha plus you'd be bored reading this :P! But I can say those memories are AWESOME! LIKE LEGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT!
New bestfriends, BEST BOYFRIEND (BABY IF YOU'RE READING THIS YOU KNOW WHAT YOU'VE MADE THE BEST YEAR OF MY LIFE! I LOVE YOU ALEX BABY!) Best family.
COULD NOT ASK FOR MORE :')

I hope 2012 will be even better than 2011! We do hope so. I hope that I WILL FINISH MY STUDIES WITHIN 2 YEARS MAXIMUM? NO MATTER WHAT HAPPENS!!!!!! :d Focus Tya Hocus-Pocus! :))
 and I hope to meet my baby too :')! Well I HOOPE! and get new friends? getting closer to my bestfriends?! YUUUP :) Well in a nutshell, I WISH A BETTER LIFE FOR EVERYONE WHO'S NOW READING THIS~!

Well I guess that was it :)) I'll try to keep writing! Hope to keep in touch!
BYEEE

MERRY XMAS AND HAPPY NEW YEAR 2012!! WOOOHOOO!

Minggu, 09 Oktober 2011

Arus Globalisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Budaya Lokal


           Seiring dengan berkembangnya zaman, arus globalisasi semakin deras melewati batas-batas budaya yang dahulunya bahkan mungkin tak dapat dilewati. Namun, kini dengan kecanggihan teknologi, segala hal sangat mudah untuk dilakukan. Beberapa puluh tahun yang lalu, orang-orang jaman dahulu mungkin harus berjalan kaki menuju kantor pos untuk mengirim sepucuk surat dan kemudian harus menunggu surat balasan dalam jangka waktu yang cukup lama. Beberapa tahun belakangan ini, Anda sudah tidak perlu repot mengeluarkan tenaga untuk mengirimkan surat. Teknologi telah menyedikan layanan SMS atau E-mail bagi anda yang ingin mengirimkan surat untuk kolega yang berada jauh dari anda. Masalah waktu, anda hanya perlu kurang dari satu menit agar pesan atau surat anda disampaikan. Teknologi hanya merupakan salah satu produk buatan globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, kelompok maupun negara saling berinteraksi satu sama lain melintasi batas-batas negara. Teknologi hanya merupakan satu dari sekian banyak ciri era globalisasi. Berkat teknologi, dinding-dinding pemisah antar budaya kini bisa dibilang sudah tidak setebal dahulu. Saat ini, kita bisa dapat dengan mudah mengkonsumsi dan mendapatkan gagasan-gagasan baru melalui pengembangan media massa yang melintasi berbagai ragam budaya. Namun dibalik kemegahan dan kemewahan globalisasi, ada beberapa hal yang akhir-akhir ini menjadi topik perdebatan. Arus globalisasi yang begitu deras kemudian telah menyeret budaya-budaya lokal yang mempunyai nilai-nilai yang berbanding terbalik dengan budaya global saat ini. Maka dari itu, tulisan ini khusus menyorot relevansi budaya lokal dan dampak yang diakibatkan satu sama lain.

Perubahan budaya yang terjadi di masyarakat tradisional yang dahulunya merupakan masyarakat tertutup dan kini menjadi lebih terbuka adalah salah satu dampak dari globalisasi. Interaksi budaya yang terus menerus terjadi setiap hari beperangaruh terhadap sistem sosial masyarakat adat. Media massa saat ini sangat banyak menampilkan tayangan-tayangan yang menjunjung tinggi budaya global. Kemudian, mudahnya akses internet yang mendatangkan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia mempunyai peran besar terhadap maraknya interaksi antar budaya. Berbicara tentang mudahnya akses internet, internet telah memberikan banyak manfaat di masyarakat luas. Banyaknya beasiswa yang bertebaran di situs-situs resmi universitas internasional memudahkan generasi muda untuk mendapatkan informasi mengenai beasiswa yang memang disediakan oleh universitas asing. Terbukti, hal ini telah membantu banyak generasi muda untuk meningkatkan kompetensi diri demi menjadi bibit-bibit kompeten dengan standar internasional. Namun Indonesia kini tengah mengalami dilema akan maraknya interaksi antar budaya. Komunikasi dan sarana global telah menghilangkan batas-batas budaya. Tayangan yang di tampilkan media seperti televisi, majalah remaja dan sebagian dari situs-situs di internet merupakan tampilan budaya  kental dan gaya hidup negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat. Film-film hollywood yang kerap di tayangkan seakan mengglamorisasi budaya liberal pada remaja-remaja Indonesia. Sedangkan tatanan-tatanan moral yang merupakan filosifi budaya Indonesia asli mengalami kemunduran drastis.  Remaja masa kini merasa bahwa eksistensi dirinya hanya akan terbentuk jika ia telah mengikuti gaya hidup budaya liberal yang merupakan ciri khas negara adidaya. Ini adalah ironi globalisasi bagi negara ini.  
Media seperti televisi yang seharusnya menjadi penyokong ilmu bagi masyarakat kini hanya penuh dengan sinetron-sinetron dengan tema yang tidak jauh dari roman picisan belaka dengan sorotan kehidupan liberal. Artis-artis yang ditampilkan kerap berbau seks dan merupakan penganut hedonisme. Tak tampak lagi tayangan edukatif yang mendorong masyrakat untuk menjadi produktif. Sebaliknya, yang dapat disaksikan hanyalah tanyangan yang merupakan adopsi dari budaya liberal yang berbanding terbalik dengan filosofi budaya lokal. Dampaknya sangat signifikan dan ironis. Survey yang dilakukan Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) menemukan fakta bahwa ternyata remaja putri berusia 14 sampai 19 tahun, persentasenya lebih tinggi dari pada remaja putra soal pernah berhubungan seksual yakni 34,7% untuk permpuan dan 30,9% untuk pria. Demikian juga untuk remaja berusia 20 sampai 24 tahun, remaja perempuan 48,6% dan pria 46,5%. Bahkan berdasarkan penelitian Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora selama 3 tahun (1999 – 2002) pada tempat kos mahasiswa di Yogyakarta menunjukkan 97,05 persen dari 1660 mahasiswa yang diteliti sudah hilang keperawanannya. Ironis bukan? Melihat semua problematika ini, sifat konservatif memang sangat dibutuhkan terumata dalam menjaga nilai-nilai luhur budaya Indonesia karena kalau sampai hal ini berkelanjutan, tentu saja akan sangat merugikan bagi bangsa ini.
Bangsa ini perlu pembangunan karakter nasional yang kuat. Tak ada salahnya mengadopsi hal baik dari budaya lain, namun sangat baik jika kita dapat terhindar dari hal-hal buruk yang bertentangan dengan nilai luhur budaya bangsa. Bangsa ini butuh generasi muda yang kuat, produktif, cerdas dalam memilih mana yang baik dan mana yang benar bagi diri sendiri maupun bagi bangsa ini. Bangsa ini tidak butuh generasi yang hedonis dan konsumtif. Filterisasi budaya merupakan hal yang tepat untuk dilakukan anak-anak bangsa dewasa ini. Sudah sepatutnya generasi muda sadar akan tugasnya sebagai penyelamat bangsa bukan penghancur dan pengkhianat bangsa ini. Generasi muda yang baik tidak akan membiarkan nilai-nilai luhur budaya bangsa ini pudar dan hilang.

Source :

Redaksi. Separuh Dari 63 Juta Jiwa Remaja Di Indonesia Rentan Berprilaku Tidak Sehat.

       

Rabu, 28 September 2011

Adopting Foreign Culture to Strengthen The National Character Building



        In this global era where we are linked to so many cultures all over the world, to adjust or to adapt cultures, somehow, is needed. People have acknowledge that these days, it is easier for them to get to know people with cultural differences. Thanks to technology. Culture in some ways are infuentual to one and another. By taking an example of Indonesia which is one of the most visited tourist attraction, this essay attemps to analyze what kind of culture that should be adopted in terms of constructing the national character. The culture that should be adopted by the western culture are the work ethic attitude , and the the self-confidence. Yet, there are several western culture that should not be adopted as well, just because they don’t fit in eastern culture particularly Indonesian culture. Those are the libelarism and also the individualism in society.
            When talking about work ethic, every culture, somehow has its own fundamental values of what will be influential for the culture to affect the work ethic. The majority of people in Indonesia chose the proffesion as an employee rather than entrepeneur. However, if it is examined further, data shows Indonesia is one of the hottest markets for businesses looking at rapid growth of population and also its starategic location. How does this happen? To analyze this further, we need to take a look at the historical aspects. Back to decades ago, Indonesia was under the authority of Dutch for hundred of years. The repression might had affected and shaped the slave mentality of Indonesians. In concequence, these days people see so many chineese people take over the bussiness of Indonesia. Unlike the culture of Indonesia, the majority of foreign culture have a very different viewpoint of work ethic. Western culture for instance, considering the historical aspect, they are accustomed to be the leader of managing the colonialization. Indonesia needs to throw away the slave mentality and encourage themselves. The attitude toward managing work ethic should be adopted. In order to streghten the national character, this nation needs to thicken the leader mentality of the people particularly the youth generations.
            The culture of Indonesia also has the lack of indivual self-confidence. Thus the youth generations of nowadays have the tendecy to have a low self-esteem. Analyzing by its historical aspects, Indonesia, under the repression of Dutch, were shaped to have a victim mentality.  In a concequence, Indonesian people particularly youth generations are usually not well-prepared and vulnerable to compete in this global era. Unlike the culture of Indonesia, western culture for instance, are used to have a high self-confidence that helps them competating in the new  era of globalization. In order to have a better comptence, Indonesians should leave the mentality of victims left by Dutch colonization decades ago and on the contrary, should adapt the mentality of western culture.
            However, culture provides differences that are not fit into each other. Indonesia with its highly collectivist culture somehow, does not always fit into another culture. Liberalism  is the culture that should not be adopted. Indonesian are known as a collectivist culture and according to all points of Pancasila all that matters is to unify all of the civilians. Fact shows that libelarism has taken over our society especially the youth generations.  The amount of teenagers who completely adopted the lifestyle of western lifestyle has increased. Survey shows that 32 percent of average teenagers have had sex and that is heartbreaking fact considering how high the context of culture of Indonesia. This kind of culture should not be adopted. Parents should keep an eye on their children because teenagers are so unstable about what they should be doing and what they should not.
            In conclusion, to define culture, there will never be the “right” one and the “wrong” one. In the end everyone should filter everything and adopt it if it fits into. In order to strengthen the national character in the new era of globalization, Indonesia, as one of the most visited country should be aware of differences of cultures in all over the world.

Selasa, 13 September 2011

The Anonymous Losers of Internet

World is getting worse that even virtual society has some anonymous fags in there. So I have noticed a lot of accounts attempted to torture or hurt people with their hatred words. Let's just call these bitches internet haters. They spread hate for a person, a thing, a movie or even a religion online like cmon dude you don't even have the balls to say it on public so why do you bother talking shits over internet? GOD, pussies stop acting like a precious tough guy cause being a dickhead and hiding behind your computer doesn't make you cool. EPIC FAIL?! jhbdsgdygdfjkbcfhb. You sure need to get a real life try to communicate with real 'humans'

This shit happens all the time and for those who are hated don't need to worry about these haters cause theyre are the examples of life failures, will be a real waste of time if you take your time to respond any of their bullcraps. I believe none of them would want to speak up on public cause that's what eduacated people do as they called to constructively critize something and thats beyond  these retards expectationa as they are not even schooled.

Coretan Kegalauan.

Sekian lama, akhirnya ngeblog juga. Saya selalu punya niat untuk menulis. Tapi terkadang kehilangan semangat di tengah jalan yang akhirnya memberhentikan saya. Tapi semakin saya menunda, semakin banyak hal yang bermain di pikiran saya yang kemudian menuntut saya untuk menuangkannya. Kegalauan yang menghantui saya akhirnya mengajak saya untuk kembali mengingat tentang this abandoned blog and here I am.

Banyak sekali hal yang ingin saya ceritakan bahkan sampai bingung harus mulai dari mana. Berbicara tentang memulai memang perkara yang agak susah. Bayangkan saja, saya mempunyai segudang niat untuk melakukan hal-hal yang ingin saya lakukan tapi ketika saatnya memulai, seakan kehilangan akal dan bertanya balik kepada diri saya, "saya harus apa?". Pertanyaan yang kurang saya sukai. Saya merasa bodoh untuk itu, sudah sepatutnya saya menyiapkan sesuatu yang konkret bukan hanya bermodalkan idealisme saja. Saya seakan menghiraukan sesuatu yang tak kalah krusialnya dengan niat. Struktur. Tanpa struktur saya tidak akan punya 'guidance' untuk apa yang harus terlebih dahulu saya lakukan dan hal apa yang perhatikan selanjutnya. Untuk itu, kembali lagi saya berniat untuk memperbaiki segalanya (hopefully tidak hanya niat untuk kelanjutannya hehehe)

Tapi dibalik segalanya yang telah saya sesali, tetap saja ada hal yang saya syukuri. Ada sesuatu dari saya yang saya yakin tidak semua orang mempunyai itu, well mungkin more likely the consistency dan itu adalah semangat yang saya miliki.

Entah orang akan memanggil saya seorang 'nerdie', saya tidak malu untuk mengakui bahwa saya cinta belajar. Tak lepas karena memang senang akan bidang yang saya geluti saat ini. Tapi jangan kira saya tidak pernah berpikir untuk tidak masuk kelas karena saya benci pelajarannya. Sewaktu SMA, saya masuk ke jurusan IPA dan saya yakin it was a mistake. Saya bukanlah seorang yang terlalu pandai dalam hal berhitung dan cenderung menjadi seorang slow-thinker di kelas matematika dan hal itu membuat saya tidak menyukai pelajaran di kelas. It's just not my passion. Beruntung setelah tamat SMA, saya masuk ke dunia sosial. Seakan dihipnotis, jantung saya selalu berdetak semangat ketika pelajaran dimulai. Saya cinta kehidupan sosial, saya cinta budaya, saya cinta keragaman opini, saya cinta interaksi, saya cinta dunia sosial. Seakaan banyak sekali hal yang menjadi pertanyaan tentang ini dan itu di otak saya yang kemudian mendorong rasa ingin tahu untuk mencari segala sesuatu tentang itu.

Rasa ingin tahu yang terus memacu disatu sisi membuat saya berpacu akan segalanya. Entah sudah berapa kali saya mengumpati diri saya dengan perkataan betapa bodohnya diri ini ketika mengetahui banyak orang ternyata mempunyai pemikiran yang lebih maju satu level. Saya ingin terus belajar...

Banyak orang yang berkomentar tentang bidang yang saya geluti. Ada yang berpendapat bahwa ini tidak akan menghasilkan uang, atau hal lain yang selalu saja ada hubungannya dengan uang. Seakaan hidup ini akan berhenti tanpa adanya uang. Saya sadar, kita sangat membutuhkan penghasilan untuk tetap bertahan hidup, tapi bukankah itu adalah kebutuhan bukan kesenangan?

Anda tidak perlu menjadi seorang yang kaya untuk mendapatkan kebahagian 'kan?
Saya tidak perduli apakah nantinya sesuatu yang saya pelajari ini akan menghasilkan materi, toh saya telah mendapatkan kepuasan batin karena nya and I think, happiness is worth more than anything.



Sabtu, 07 Mei 2011

I LOVE ALEXANDROS GEORGAKOPOULOS TO DEATH